Sabtu, 12 Februari 2011

Askep PERITONITIS

Kasus: PERITONITIS

A. Konsep medis

1. Pengertian

Dalam istilah peritonitis meliputi kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muskular, dan tanda-tanda umum inflamasi.
Peritonitis adalah peradangan membran serosa rongga abdomen dan organ-organ yang terkandung didalamnya, Peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga mulut atau merupakan suatu respon inflamasi supuratif dari peritoneum yang disebabkan oleh iritasi kimiawi atau invasi bakteri.
2. Peritonitis adalah inflamasi peritoneal dapat berupa primer atau sekunder, akut atau kronis dan diakibatkan oleh bakteri atau kimia
2. Patofisiologi
Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen kedalam organ abdomen biasanya sebagai akibat dari inflamasi, infeksi, iskemia, trauma, atau perforasi tumor. Terjadi perforasi bakterial, terjadi edema jaringan, dan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler, dan darah. Respon segerah dari saluran usus adalah hipermotilitas, di ikuti oleh ileus pralitik, disertai akumulasi udarah dan cairan dalam usus.

3.Etiologi
a.Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi.
b.Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual.
c.Infeksi dari saluran rahim dan dinding telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa kuman(termasuk yang menyebabkan gonore dan infeksi chlamidia)
d.Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan bisa berkumpul di perut(asites) dan mengalami infeksi.
e.Peritonitis dapat terjadi setelah pembedahan.
f.Dialisa pertioneal (pengobatan gagal ginjal) sering megakibatkan peritonitis.
g.Iritasi tanpa infeksi.
h.Perforasi lambung, usus, kandung empeduh atau usus buntu.
i.Peradangan dinding peritoneum yang terjadi bila benda asing termasuk bakteri atau gastrointestinal.
4.Tanda dan gejala
Tanda dan gejala peritonitis meliputi :
a.Pembengkakan nyeri perut
b.Demam dan menggigil
c.Kehilangan nafsu makan
d.Haus
e.Mual dan muntah
f.Urin terbatas
5.Penatalaksanaan
a.Pengantian cairan isotonis
b.Pemberian obat analgetik, antibiotik , antiemetic
c.Terapi O2
d.Lavasi periteneum dengan antibiotik
e.Tindakan bedah laparatomi
B.Konsep keperaawatan
1.Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses klien perawatan secara menyeluruh. Pengkajian pasien dengan peritonitis meliputi :
a. Aktivitas istiraahat
Gejala : kelemahan
Tanda : kesulitan ambulasi
b. Sirkulasi
Tanda : takikardi, berkeringat, pucat hipotensi
Tanda syok : edema jaringan
c. Eliminasi
Gejala : ketidakmampuan defekasi dan flatus. Diare kadang-kadang
Tanda : cegukan, disensi abdomen penurunan haluran urin, warna gelep.penurunan tak ada bising usus,bising usus kasar.
d. Makanan dan cairan
Gejala : anoreksia, mual, muntah, haus.
Tanda : muntah proyektil, membran mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.
e. Nyeri atau ketidak nyamanan
Gejala : nyeri abdomen tiba-tiba berat, umum ataau lokal, menyebar ke bahu, terus menerus oleh gerakan.
Tanda : distensi, kaku nyeri tekan. Otot tegang (abdomen), lutut fleksi, perilaku distraksi, gelisah, fokus pada diri sendiri.
f. Pernapasan
Tanda : pernapasan dangkal, takipnea.
g. Keamanan
Gejala : riwayat inflamasi organ pelvic(salpingitis) infeksi pasca melahirkan, abses retroperitoneal.
h. Penyuluhan atau pembelajaran
Gejala : riwayat adanya trauma penetrasi abdomen, perforasi kandung kemih, penyakit saluran GI (apendiksitis perforasi ganggren atau ruptur kandung empedu, perforasi Ca gaster, perforasi gaster atau ulkus duadenal, obstruksi ganggrenosa usus, perforasi deventrikulum, ileitis regional, herniastrangulasi).
2.Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang timbul pada pasien dengan ganguan peritonitis adalah :
1.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam rongga abdomen / peritoneal
2.Perubahan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses inflamasi
3.Devisit volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari ekstraseluler, intravaskular, dan area intestinal kedalam rongga peritoneal
4.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
5.Infeksi berhubungan dengan invasi bakteri keseluruh permukaan peritonium
6.Aniesietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
7.Resiko tinggi sepsis beruhubungan dengan masuknya bakteri ke saluran sistemik
8.Gangguan body amige berhubungan dengan perut membesar (asietas)
a.Penyimpangan KDM
3.Intervensi keperawatan
1.Pengkajian nyeri secara terus menerus, tanda-tanda vital, fungsi gastrointenstinal, dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2.Gambaran sifat nyeri , lokasi di abdomen dan adanya perpindahan lokasi harus di laporkan.
3.Pemberian obat analesik dan penempatan pasien pada posisi yang nyaman itu akan membantu dalam menurunkan nyeri.
4.Pasien harus di tempatkan pada posisi miring dengan lutut fleksi, yang dapat menurunkan tegangan pada organ abdomen.
4.Evaluasi
Evaluasi yang di harapkan pada pasien dengan peritonitis adalah :
1.Infeksi tidak terjadi/ terkontrol
2.Tidak terjadai defisit volume cairan
3.Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi
4.Ansietas berkurang / terkontrol
5.Nyeri dapat berkurang atau hilang
DAFTAR PUSTAKA
1.Corwin elizabeth J. (2009), “Patofisiologi”, EGC, Jakarta
2.Suddarth & brunner. (2002), “Keperawatan Medikal Bedah”, EGC, Jakarta
3.http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/08/asuhan-keperawatan -peritonitis.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar