Demam Berdarah

Pendahuluan
Kesehatan manusia bergerak maju atau mundur dalam kontinuitas tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat atau sakit. Kesehatan tidak pernah konstant. Parson (1972) mengatakan sehat adalah kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif, sedangkan Dubois (1978) mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif dan terus-menerus mengadaptasi lingkungan.
Hendrik L. Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 (empat) faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Lingkungan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kesehatan masyarakat, karena dilingkunganlah manusia mengadakan interaksi dan interelasi dalam proses kehidupannya, baik dalam lingkungan fisik, psikologis, sosial-budaya, ekonomi, dimana kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang erat kaitannya dengan kebiasaan, norma, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Kemudian baru ditunjang oleh tersedianya fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, dan yang terakhir adalah faktor keturunan yang dibawa sejak lahir yang erat kaitannya dengan faktor genetik.
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, ataupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranya adalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, misalnya membuang sampah sembarangan, buang air besar disungai yang digunakan banyak orang sebagai tempat mandi, cuci dan aktivitas-aktivitas lainnya. Selain itu masalah gizi, disamping masalah-masalah yang berkaitan dengan pemeliharaan diri. Hal yang juga memprihatinkan adalah pemanfaatan fasilitas kesehatan yang masih sangat rendah dan telah membudaya dalam masyarakat.
Salah satu masalah kesehatan pada masyarakat yang timbul sebagai akibat faktor-faktor yang disebutkan diatas adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan menyerang pada semua kelompok usia. Sampai saat ini penyakit DBD lebih banyak menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini kecenderungan kenaikan proporsi penderita penyakit DBD pada orang dewasa.
Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari masalah-masalah tersebut diatas, maka keberadaan perawat kesehatan masyarakat bersama team kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai term of reference yakni ”Bagaimana peran perawat dalam melaksanakan program 3M” untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran perawat dalam melaksanakan program 3M dalam upaya memberantas nyamuk Aedes aegypti.
2. Tujuan Khusus
o Untuk mengetahui gambaran peran perawat dalam melaksanakan program 3M pada tatanan keluarga, kelompok, masyarakat dengan mengacu pada faktor perilaku.
o Untuk mengetahui gambaran umum tentang penyakit DBD dan hubungannya dengan upaya pencegahan melalui program 3M.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti . Penyakit ini dapat menyerang semua orang terutama pada anak, serta yang menimbulkan kejadian yang luar biasa. Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue. Orang ini dapat menimbulkan gejalah sakit, tetapi juga tidak sakit, yaitu mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue. Jika orang yang digigit nyamuk Aedes aegipti maka virus dengue masuk bersama darah yang diisapnya didalam tubuh nyamuk itu. Virus dengue akan berkembang biak dengan cara membela diri dan menyebar diseluruh bagian tubuh nyamuk.
Bersamaan dengan liur nyamuk inilah virus dengue dipindahkan kepada orang lain. Tidak semua orang yang digigit nyamuk Aedes aegipti yang membawa virus dengue itu akan terserang penyakit demam berdarah. Orang yang mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue, tidak akan terserang penyakit ini meskipun dalam darahnya terhadap virus. Ada dua (2) teori tentang terjadinya manifestasi yang lebih berat itu yang dikemukakan oleh pakar demam berdarah dunia; (1) Teori infeksi primer/teori virulensi: yaitu munculnya manifestasi itu disebabkan karena adanya mutasi dari virus dengue menjadi lebih virulen. (2) Teori inveksi sekunder: yaitu munculnya manifestasi berat bila terjadi infeksi ulang oleh virus dengue yang serotipenya berbeda dengan infeksi sebelumnya.

BAB IV
PEMBAHASAN

Mengingat obat dan faksin pencegah penyakit DBD hingga dewasa ini belum tersedia, maka pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada pemberantasan nyamuk penularannya (aedes aegipti). Disamping kewaspadaan dini terhadap kasus DBD untuk membatasi angka kematian. Pemberantasan nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menyemprot insektisida. Namun selama jentiknya dibiarkan hidup, maka akan timbul kembali penyakit yang baru yang selanjutnya dapat menularkan penyakit ini kembali.
Atas dasar itu maka dalam pemberantasan penyakit DBD ini yang paling penting adalah upaya pembasmi jentik nyamuk penularannya di tempat perindukannya dengan melakukan “ 3M “ yaitu :
1. Menguras tempat-tempat penampung air secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate didalamnya.
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
3. Menguburkan / menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti : kaleng-kaleng bekas, plastik, dan lain-lain, ini dapat dilakukan secara teratur oleh keluarga dirumah dan dilingkungannya masing-masing maka, penyakit ini dapat diberantas.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang pelaksanaan 3M pada tatanan keluarga dan kelompok masyarakat maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
 Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang pada semua usia.
 Mengingat obat dan faksin pencegah penyakit DBD hingga dewasa ini belum tersedia, maka pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada pemberantasan nyamuk penularnya (Aedes aegipti), disamping kewaspadaan dini terhadap kasus DBD melalui perilaku hidup sehat untuk membatasi angka kematian.
B. Saran
Untuk merealisasikan program pelaksanaan 3M pada tatanan keluarga dan kelompok masyarakat penulis menyarankan bahwa ketersediaan sarana kesehatan harus menjadi prioritas pembangunan kesehatan, khususnya dalam pelaksanaan program 3M pada keluarga dan kelompok masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan perilaku masyarakat untuk cinta hidup sehat melalui pelaksanaan program 3M maka diperlukan kebijakan-kebijakan dalam bidang kesehatan dan pendidikan kesehatan sehingga Indonesia konsep sehat dapat terwujud.


DAFTAR PUSTAKA




1. Effendi, Nasrul, 1998, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.

2. ____ , 2003, Survailens Epidemiologi Penyakit, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI, Jakarta.

3. Daud, Anwar, 2001, Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan, Universitas Hasanudin Press, Makassar.

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, refleksi kesadaran manusia yang terlansir dalam nurani yang fitrah memiliki kepatuhan yang tulus, oleh karena taufik dan hidayat Allah sehingga karya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, sebagaimana waktu yang di tentukan .
Menyadari akan potensi dan nilai, dan sebagai bagian dari proses pembelajaran, penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan koreksi, perbaikan – perbaikan serta kritikan yang signifikan dalam upaya penyempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya sendiri – sendiri telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan mudah – mudahan makalah kecil ini dapat menjadi energi teleologis dalam gerakan kepedulian dan kesadaran akan pentingnya hidup sehat baik pada tatanan keluarga, kelompok maupun masyarakat.


Makassar, 01 november 2005

Penulis






DAFTAR ISI


Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II Tinjauan Pustaka 3
A. Konsep Keluarga 3
B. Tinjauan Konsep PBHS 4
BAB III Metode Penulisan 6
A. Lokasi 6
B. Kerangka Konsep / Pikir 6
C. Metode Penelitian 6
BAB IV Pembahasan 7
BAB V Penutup 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
Daftar pustaka iv