Jumat, 14 Januari 2011

Askep BPH

BENIGNA PROSTAT
I. DEFINISI
 Terjadi pada laki-laki > 50 th
 Pengaruh hormon
 Hiperplasia dan hipertrofi
II. PATOFISIOLOGI
Prostat membesar  menyumbat kolum vesikal / uretra prostatik  urine inkomplit / retensi urine  hidroureter  hidronefrosis
III. MANIFESTASI KLINIK
 Komplek gejala obstruktif dan iritatif
- Peningkatan frekwensi, nokturia, dorongan
- Stranguria (anyang –anyangan)
- Abdomen tegang
- Aliran urine tidak lancar
- Volume menurun
- Dribling
- Rasa kandung kemih tidak kosong
- Retensi urine akut
 Anoreksia, mual dan muntah
 Nyeri epigastrik  Retensi urine kronis
Azotemia
Gagal ginjal
IV. EVALUASI DIAGNOSTIK
 Rektal digital
 Urinalisis
 Darah kimia
 IVP, cistografi
 Jantung dan pernafasan
V. PENATALAKSANAAN
 Farmakologi
- Antibiotik
- Hindari phenylpropandamin
- Alpha-Adrenergik (terazosin)
- Anti androgen (finasteride)
VI. BEDAH PROSTAT
1. Transurethral Resection ( TUR /TURP )
 Paling umum
 Untuk pembesaran prostat kecil
 Resiko bedah buruk
 Kadang perlu diulang
 Ejakulasi retrograde
 Jarang disfungsi erektil
2. Suprapubic Prostatectomy
 Insisi abdomen dan kandung kemih
 Segala ukuran
 Perdarahan
 Disfungsi erektil
3. Retropubic Prostatectomy
 Insisi abdomen rendah antara arkus pubis dengan kandung kemih
 Prostat yang besar
 Perdarahan dapat lebih di kontrol
 Inflamasi tulang pubis (osteitis p)
4. Perineal Prostatectomy
 Insisi pada perineum
 Kanker prostat
 Luka mudah terkontaminasi
 Impotensi
5. Transurethral Incision Of The Prostate ( TUIP )
6. Transurethral Laser Insisi Of The Prostat ( TULIP)
Komplikasi pembedahan :
- Hemoragie
- Pembentukan bekuan
- Obstruksi kateter
- Disfungsi seksual
VII. PENGKAJIAN
1. Masalah urinari yang terjadi
2. Nyeri
3. Riwayat keluarga
4. Cemas
5. Palpasi kandung kemih
VIII. DIAGNOSA
Pre operasi
1. Ansietas b.d ketidakmampuan berkemih
• Menurunkan ansietas :
- Kenalkan lingkungan rumah sakit
- Komunikasi
- Diskusi masalah
- Jaga privasi
2. Nyeri b.d distensi kandung kemih
• Menghilangkan ketidaknyamanan
- Tirah baring
- Analgeetik
- Pantau pola urinari, distensi kandung kemih
- Kateterisasi / cistotomi
3. Kurang pengetahuan b.d masalah dan protokol pengetahuan
• Pendidikan kesehatan
- Penjelasan persiapan pra operasi, post operasi
- Prosedur operasi
Post operasi
1. Nyeri b.d insisi bedah, pemasangan kateter, spasme kandung kemih
 Menghilangkan nyeri
- Tirah baring 24 jam
- Lokasi dan penyebab
- Medikasi
- Pantau obstruksi
- Pantau balutan
2. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan paska operasi dan masa penyembuhan
 Pendidikan kesehatan
- Hindari duduk lama
- Buah / pelunak feses
- Latihan berkemih
- Hindari kerja berat, pergi jauh
- Cukup minum air
- Hindari makanan pedas, kopi, alkohol
3. Disfungsi seksual b.d ejakulasi retrogad, sterilitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar